Oleh : Julianto Manihuruk, S.E (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Ilustration |
A. Pengertian
Financial Shenanigans merupakan tindakan yang sengaja dilakukan oleh manajemen untuk mendistorsi atau menyembunyikan atau mengubah kinerja atau kondisi finansial yang asli pada suatu entitas.
Tipe perusahaan yang paling mungkin melakukan Shenanigans adalah:
1. Perusahaan dengan lingkungan pengendalian yang lemah
a. Tidak ada anggota independen
Dalam hal ini misalkan dewan komisaris independen yang akan berpihak kepada kepentingan masyarakat (jika perusahaan publik).
b. Kurangnya kompeten / independen auditor
c. Fungsi audit internal yang tidak memadai
2. Manajemen yang menghadapi tekanan kompetitif ekstrim
3. Newly-public companies
4. Privately held companies
Untuk mendeteksi terjadinya Shenanigans dapat menggunakan petunjuk sebagai berikut :
1. Manajemen yang tidak jujur
2. Kontrol atau pengendalian lingkungan yang tidak memadai
3. Perubahan auditor, konsultan hukum di luar, atau CFO
4. Mengubah prinsip akuntansi
5. Large deficit of CFFO relative to net income
6. Adanya perbedaan yang besar antara penjualan dan piutang
7. Adanya perbedaan yang besar antara penjualan dan persediaan
8. Besarnya kenaikan atau penurunan gross margin
9. Mencatat pendapatan when risks remain dengan penjual
10. Adanya komitmen dan kontinjensi
B. Teknik Financial Shenanigans
Berikut ini adalah tujuh kategori teknik financial shenanigans yang biasa digunakan:
1. Mencatat pendapatan terlalu dini, misalnya:
a. Mencatat pendapatan padahal masih banyak aktivitas layanan yang belum dilakukan
b. Mencatat pendapatan dari item yang belum dikirimkan
c. Mencatat pendapatan dari item yang belum diterima klien
d. Mencatat penjualan yang dilakukan dengan afiliasi
e. Mencatat pendapatan
2. Megakui pendapatan fiktif, misalnya:
a. Mencatat penjualan tanpa alasan
b. Mengklasifikasikan hasil dari investasi sebagai pendapatan
c. Mencatat kas yang diperoleh dari transaksi pinjam meminjam sebagai pendapatan
d. Mencatat diskon dari supplier sebagai pendapatan
3. Menciptakan transaksi khusus untuk memperoleh gain, misalnya:
a. Menjual aset yang undervalue untuk meraih laba
b. Menjual investasi dan memperoleh gain, kemudian mencatatnya sebagai pendapatan
c. mengklasifikasi ulang sejumlah akun di neraca untuk menciptakan pendapatan
4. Tidak mencatat ataupun mengurangi utang secara tepat, misalnya:
a. tidak memasukkan beban dan utang yang terkait
b. memodifikasi asumsi demi menurunkan utang
c. tidak mencatat unearned revenue
5. Mengalihkan beban saat ini ke periode lampau ataupun masa depan, misalnya:
a. mereklasifikasi capitalized cost menjadi beban operasi
b. meningkatkan umur aset untuk mengurangi beban amortisasi
c. mengurangi asset reserve
d. tidak mencatat aset yang nilainya sudah jatuh (impaired)
e. mengubah praktik akuntansi untuk mengalihkan beban saat ini ke periode sebelumnya..
f. mengubah asumsi akuntansi untuk menurunkan utang yang terlapor
g. tidak mencatat unearned revenue
6. Menahan pendapatan saat ini untuk periode masa depan, misalnya
a. meningkatnya allowance terhadap kredit macet
b. meningkatnya garansi dan retur
7.Mengalihkan beban yang akan datang ke periode sekarang, misalnya:
a. menggelembungkan one time charge
b. meningkatkan beban untuk R&D, iklan, dan sebagainya
c. mengakui beban yang akan memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan, seperti R&D, iklan dan sebagainya.
C. Teknik Financial Shenanigans yang Paling Berbahaya
Pada dasarnya, secara garis besar terdapat dua strategi utama dalam melakukan financial shenanigans, yakni menggelembungkan pendapatan, serta menyusutkan pendapatan. Menggelembungkan pendapatan dianggap punya dampak yang lebih serius, karena tidak merefleksikan kinerja perusahaan yang sebenarnya, atau seolah-olah lebih baik. Sementara, menyusutkan pendapatan tidak bermasalah, karena itu merupakan salah satu bentuk dari earnings management.
Atas dasar pertimbangan tersebut dan berdasarkan tujuh jenis financial shenanigans diatas maka kelompok dapat mengatakan teknik yang paling berbahaya adalah pengakuan pendapatan fiktif. Karena dengan demikian seolah-olah kinerja perusahaan terkait adalah baik dan investor akan terkelabuhi oleh hal tersebut, baik yang dimaksud seolah-olah perusahaan menpunyai pendapatan yang besar padahal tidak, jika hal ini berlanjut maka bisa dikatakan tujuan perusahaan untuk Going Concern tak akan terpenuhi. Memang pada dasarnya pergeseran pengakuan pendapatan (mengakui lebih awal, menahan, mengakui lebih cepat) juga berbahaya namun pada poin ini kelompok menilai bagaimanapun pendapatan itu tetap terjadi hanya beda waktu pengakuan dan tidak ada pengurangan pendapatan, walaupun memang hal ini mengindikasikan keburukan manajemen (Ingat kasus Xerox pada laporan keuangan 1997-2000 menggeser waktu pengakuan pendapatan yang berakibat pada penurunan harga sahamnya). Pada intinya adalah perusahaan mengakui apa yang memang menjadi haknya sementara dalam pengakuan pendapatan fiktif perusahaan mengakui yang bukan menjadi haknya bahkan mengelompokkan beberapa akun yang salah, misalnya Mencatat kas yang diperoleh dari transaksi pinjam meminjam sebagai pendapatan. Ketika suatu perusahaan melakukan hal ini maka seolah-olah rasio Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan adalah baik yang artinya kreditur akan terkecoh akan keputusan investasinya.
Berikut ilustrasinya :
“DER PT Mundur Maju 1.23 kali, kondisi ini terjadi ketika perusahaan mengakui utang sebagai pendapatan. Padahal seharusnya DER perusahaan 0.90 kali. Artinya ketika investor melihat hasil yang pertama dengan DER 1.23 kali ada kemungkinan investor akan melakukan investasi ke PT Mundur Maju tersebut karena setiap 1 satuan utang akan dijaminkan dengan 1.23 satuan aktiva walau memang rasio yang baik menurut beberapa penelitian adalah 1:2. Jika investor mengetahui hasil sebenarnya dengan DER 0.90 kali kemungkinan investor untuk melakukan investasi kecil, jika pun ada pastinya dengan tingkat pengembalian yang cukup besar karena memiliki risiko yang besar.”
Sama halnya dengan perbedaan pengakuan pendapatan, perbedaan waktu pengakuan beban juga kelompok anggap tidak terlalu berbahaya, karena biasanya beberapa perushaan juga sampai sekarang menggunakan teknik-teknik ini untuk pengakuan bebannya, misalkan melakukan iklan besar-besaran di akhir tahun demi mengecilkan pendapatan tahun ini yang berujung pada penurunan laba dan pajak yang kecil. Bagaimanapu juga nantinya beban tersebut akan diakui oleh perusahaan yang menjadi pembeda adalah waktu pengakuan.
Demikian adalah beberapa teknik financial shenanigans yang umum dipraktekkan oleh perusahaan. Analis maupun investor perlu lebih jeli dalam memperhatikan kemungkinan dijalankannya praktek-praktek seperti ini.
Tag : financial Shenanigans, Teknik Financial Shenanigans, Teknik Financial Shenanigans yang Paling Berbahaya, Teknik Financial Shenanigans Berbahaya
1 comments:
Penjelasan DER apa ga kebalik, smaller is better
Post a Comment